Mengenal Rumput Benggala, Pakan Ternak Sapi Idaman


Benggala News - Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha peternakan. Selain pemilihan bibit yang unggul dan kandang yang memadai, pakan adalah faktor yang sangat penting. Bahkan, merupakan komponen biaya produksi terbesar dari usaha peternakan itu sendiri.

Dalam usaha peternakan sapi maupun ternak ruminansia lainnya, pakan utamanya berupa hijauan. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, pakan hijauan diperlukan ternak agar bisa berproduksi dan berkembang biak dengan baik. Kebutuhan akan hijauan semakin bertambah sejalan dengan bertambahnya populasi dan berat badan sapi. Sedangkan ketersediaan hijauan di lapangan sangat dipengaruhi oleh musim. Saat musim hujan, ketersediaannya melimpah.

Sebaliknya pada musim kemarau, ketersediaannya jauh menurun, bahkan pada wilayah tertentu tidak tersedia sama sekali. Untuk itu perlu disiasati agar pakan hijauan ternak tetap terjamin ketersediaannya sepanjang waktu, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dan salah satu sumber pakan hijauan adalah rerumputan.

Rerumputan merupakan sumber serat dan sumber energi bagi sapi yang berperan dalam menjaga kesehatan dan fungsi rumen. Keberadaan serat di dalam pakan hijauan (selulosa dan hemiselulosa) menjadikan sumber energi bagi mikroba rumen. Hijauan Pakan Ternak yang sudah umum dikembangkan para peternak, salah satu diantaranya rumput benggala (Panicum maximum). Rumput benggala adalah jenis rumput-rumputan idaman para petani yang hidupnya menahun. Berbeda dengan rumput liar lainnya yang tumbuh bebas, rumput benggala kerap dibudidaya dan dirawat khusus. 

Rumput, yang menyebar luas di sejumlah wilayah Indonesia karena kandungan gizinya yang sangat baik untuk peternakan, ini bukanlah varietas asli Indonesia, tetapi didatangkan dari dataran Afrika. Tinggi buluhnya 2,5 m, akarnya berimpang dan berbulu hingga berambut. Bulu-bulu yang terdapat pada rumput benggala ini bisa juga terlihat jarang hingga kasar, tetapi ada pula yang tidak berbulu. Sedangkan, permukaan bulu pada daun jarang. Semakin ke atas, daun-daunnya semakin kecil. Daun rumput benggala agak lurus, dan memita. Perbungaannya berbentuk malai, berbentuk piramid, yang lebarnya 45 cm dan melewati percabangan utama. Bunga rumput benggala berkelamin dua, dan berbentuk perahu.

Percabangan pada rumput benggala kasar, tumbuh secara tegak dan melebar. Cabang dari perbungaan rumput benggala terletak di bawah dan bercabang 2-4, dan letaknya  berselang-seling, dan paling ujungnya menyendiri. Buliran sebagai buahnya banyak, berwarna hijau hingga hijau-keunguan dan bagian ujungnya berbentuk tumpul. Tanaman ini berbunga sepanjang tahun, dan berkembang biak dengan cara menggunakan biji atau dengan ujung rumpun yang dimilikinya. Karakteristik. Memiliki ciri khas diantaranya pola hidupnya berumpun (rhizoma). Secara sepintas rumput ini sangat mirip dengan rumput raja.

Namun, ada beberapa ciri khusus yang membedakannya. Diantaranya, memiliki batang tegak, memiliki bulu namun tidak sebanyak rumput raja. Rumput Benggala juga ditunjang oleh perakaran yang kuat dan dalam di tanah. Hal ini membuatnya sangat tegar dan tidak mudah dicabut begitu saja dari akarnya. Daunnya sangat lebar dengan warna kehijauan tua, sebuah warna yang memang diminati hewan ternak. Ciri lainnya, pangkal daun rumput ini ditutupi dengan rambut halus.

Meski, hanya rerumputan biasa, ternyata tumbuhan ini dapat mengeluarkan bunga. Bentuk bunganya terbuka dengan tandan bawah dapat mencapai 20 cm. Bunga dari rerumputan ini berwarna hijau dan keungguan. Rerumputan ini sangat tahan terhadap kondisi tanah kering dengan naungan. Namun tidak begitu bisa bertahan dengan tanah yang airnya menggenang.

Cara budidaya. Ada tiga cara yaitu: teknik semai benih, penanaman benih di lahan, serta dengan sobekan rumpun.
1) Teknik semai benih, dilakukan dengan langsung menyebar benih rumput benggala di atas permukaan tanah. Perlakuannya mirip dengan proses menanam rumput lainnya. Setelah itu, tutup permukaan tanah dengan lapisan tanah, tipis. Adapun benih yang dibutuhkan untuk 1 ha adalah sekira 5–10 kg;
2) Teknik penanaman benih, hal pertama yang dilakukan adalah membuat lubang tanamnya sekira 2–3 cm. Lalu, sebar benih-benih Panicum maximum pada tiap lubang. Selanjutnya, tutup kembali dengan tanah. Cara ini sangat mirip dengan penanaman cherry dari bijinya. Sebagai catatan, tanah yang digunakan sebaiknya mengandung nutrisi. Ada baiknya mengolah terlebih dahulu tanahnya dan memberinya pupuk atau kompos yang memadai. Adapun jarak ideal untuk penanaman adalah 50 cm perlubang tanam. Jadi, setiap ha diperlukan kira-kira 2-3 kg benih nya.
3) Teknik sobekan, Teknik ini dilakukan dengan cara menanam bibit pada lubang tanamnya. Kedalaman yang optimal yang bisa dipakai adalah sekira 10–15 cm. Adapun jarak penanaman yang tepat adalah 50x50 cm. Karenanya, jumlah sobekan rumpun yang diperlukan adalah berkisar 40.000/ha. Padatkan tanah di area sekitaran bibit yang telah tertanam agar tidak mudah bergeser. Pemeliharaan dan masa panen. Pemeliharaan rumput Benggala tidaklah sulit. Hanya membutuhkan sedikit ketekunan. Amati bibit yang gagal tumbuh untuk dilakukan penyulaman. Bila penanaman dilakukan di musim kemarau, ada baiknya membuat pengairan sebelum proses pemupukan dilakukan. Masa panen rumput ini sekira 90 hari atau saat tingginya mencapai 100 cm. Pemanenan sebaiknya dilakukan sebelum rumput mengeluarkan bunga atau selama tahap vegetatif. Alasannya adalah ketika Panicum maximum berbunga, maka rumput ini tidak akan mengalami proses pertumbuhan lagi. Tinggi pemotongan yang bisa dilakukan sekira 5–10 cm dari permukaan tanah. Panen yang dilakukan saat musim hujan tentu berbeda dengan panen yang dilakukan saat musim kemarau.

Demikianlah sekilas informasi tentang rumput Benggala yang perlu diketahui peternak khususnya peternak sapi, semoga bermanfaat.

(Inang Sariati - http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/99011/RUMPUT-BENGGALA-PAKAN-HIJAUAN-TERNAK-SAPI-IDAMAN/)

Sumber informasi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_benggala
https://klikhijau.com/read/rumput-benggala-pakan-ternak-yang-didamba-petani/
https://www.sampulpertanian.com/2018/01/jenis-dan-contoh-pakan-hijauan-untuk.html