Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Berikan Pembekalan Forensik Kepolisian Kepada 660 Polwan Angkatan 58


Kepala Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Karo Labdokkes) Pusdokkes Polri, Brigjen Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, D.F.M., Sp.F., memberikan materi Forensik Kepolisian kepada 660 Polwan Diktukba Angkatan 58 Tahun 2025 di Gedung Widya Warapsari Sepolwan Lemdiklat Polri, Kamis (13 November 2025).

Dalam paparannya berjudul “Peran Ilmu Forensik pada Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak,” Brigjen Pol. Sumy Hastry menegaskan bahwa ilmu kedokteran forensik memiliki peran krusial dalam penegakan hukum, terutama pada kasus yang melibatkan kekerasan seksual, perempuan, dan anak. Menurutnya, ilmu forensik bukan hanya sarana pembuktian hukum, tetapi juga bentuk nyata perlindungan terhadap martabat manusia dan hak asasi korban.

“Dokter forensik memiliki tanggung jawab besar dalam membantu penyidikan, mulai dari pemeriksaan korban, tersangka, hingga barang bukti medis. Melalui visum et repertum dan keterangan ahli di pengadilan, dokter dapat memberikan dasar ilmiah yang kuat bagi tegaknya keadilan,” ujarnya di hadapan para peserta.

Brigjen Pol. Sumy Hastry juga menekankan pentingnya pemahaman Polwan terhadap aspek ilmiah dalam penanganan tindak pidana, terutama yang berkaitan dengan kekerasan seksual. Polwan diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam memberikan pendampingan dan penanganan korban dengan empati, profesionalitas, serta pemahaman hukum dan medis yang memadai.

Dalam kesempatan itu, ia turut menjelaskan bahwa kekerasan seksual merupakan pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Oleh sebab itu, kolaborasi antara tenaga medis, aparat penegak hukum, dan masyarakat sangat penting agar proses penegakan hukum dan pemulihan korban dapat berjalan secara komprehensif.

Selain menjabat sebagai Karo Labdokkes Pusdokkes Polri, Brigjen Pol. Sumy Hastry juga dikenal sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) periode 2025–2028, serta figur yang memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai penanganan tragedi nasional dan internasional, seperti peristiwa Bom Bali, jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, dan gempa-tsunami Palu.

Melalui kegiatan ini, Brigjen Pol. Sumy Hastry kembali menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan pendekatan forensik yang integratif, ilmiah, dan berlandaskan nilai kemanusiaan, demi mewujudkan sistem peradilan yang transparan dan berpihak pada kebenaran.